BIL Fest: Sukidi dan Sebuah Titik Temu

Saat meramu wacana yang akan dibawa oleh BIL Fest, yaitu kesetaraan dalam akses ruang literasi, kami mencari beberapa narasumber yang kami rasa sesuai dengan semangat yang dibawa. Hingga akhirnya kami mencoba mengulik beberapa tokoh nasional. Dengan berani, kami menghubungi Mas Sukidi. Seorang cendekiawan muslim Indonesia yang baru pulang dari Harvard University. 

Alhamdulillah, beliau bersedia. Sebuah keistimewaan bagi kami. Sekaligus pelecut semangat untuk terus membawa kesetaraan dalam akses literasi. 

Mengapa Sukidi? 

Kami menemukan setidaknya beberapa titik temu, antara gagasan BIL Fest dan juga apa yang disuarakan Mas Sukidi selama kepulangannya ke tanah air. Kemudian hal itu diperkuat lagi oleh Mas Sukidi pada tanggal 25 Mei 2025 ketika menjadi pembicara di Bonum Komune Forum. Mas Sukidi menyampaikan beberapa hal tentang ikhtiar mulia merawat harapan pada Indonesia kedepan, supaya lebih baik. Itupun yang menjadi cita-cita besar dari BIL Fest.

Tema dari BIL Fest tahun 2025 ini adalah “Temenan” yang memiliki arti berteman. Makna yang berarti berteman dengan siapapun. Hal itu senafas dengan apa yang disampaikan oleh Mas Sukidi dalam Bonum Komune Forum di Katerdal. Beliau mengatakan bahwa Imam Ali ketika mengutus gubernur. Dan gubernur diberikan satu amanah, bahwa saat memerintah, anda akan menemukan annas sinfani. Manusia adalah dua kategori. Either they are you brother in faith. Mereka adalah saudaramu dalam iman. Atau saudara kemanusiaan yang setara.

Harapan selanjutnya dari BIL Fest yang digelar dari tanggal 12-18 Juni 2025, bukan hanya sekedar acara. Namun adalah perjumpaan umat manusia yang mengupayakan kesetaraan dalam akses literasi, saling mengapresiasi dan menjadi manusia yang “do the best for others”. Manusia yang melakukan hal yang terbaik untuk orang lain. Tentu hal itu sangat membahagiakan. Terima kasih.

3 komentar untuk “BIL Fest: Sukidi dan Sebuah Titik Temu”

  1. pilihan sangat tepat. Ia tetap dalam sumbu intelektualitas, ketajaman seorang cendekiawan yang menggunakan keilmuan akademik secara komprehensif sekaligus mendalam. Referensinya luas dan diuji dulu dengan nalarnya.

  2. Mas Sukidi orangvyang tepat untuk membicarakan wacana literasi yang inklusif dan setara. Seandainya bisa diikuti via Youtube atau Zoom akan lebih banyak pendengar yang menyimak. Selamat berkonferensi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top